Sunday, February 14, 2010

Qudwah Kepada Para Sahabat Rasulullah saw Dalam Kitab Usulus Sunnah


Keyakinan Akidah Imam Ahmad Dalam Berqudwah kepada Sahabat Rasulullah saw


Dasar Ahlus Sunnah menurut kami adalah:

1. Berpegang Teguh pada jalan hidup para sahabat Rasulullah saw
2. Berqudwah (mengambil teladan) pada mereka

Syarah Bagi Kata-Kata Imam Ahmad adalah seperti dibawah:

Sebagai dalil firman Allah swt:

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

Allah berfirman:"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali" (An-Nisa' 4:115)

Dan Sabda Nabi saw:

إنه من يعش منكم بعدي فسيرى اختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين وعضوا عليها بالنواجذ

"Sesungguhnya barangsiapa dari kalian yang hidup (sesudah aku wafat) maka ia akan melihat banyak perselisihan.Maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khalifah yang lurus,gigitlah erat-erat dengan gigi geraham kalian," dari hadith 'Irbadh bin Sariyah ra yang masyhur (Sahih Sunan Abi Dawud, hadis 3851)

Dan sabdanya pula, dalam menjelaskan sifat-sifat golongan yang selamat:

ما أنا عليه اليوم وأصحابي

"Yaitu,apa-apa yang pada hari ini.aku dan para sahabatku berada diatasnya" (Hadis ini derajatnya hasan atau shahih lighairihi)

Ibnu Mas'ud ra berkata,"Barangsiapa diantara kamu ingin mengambil keteladanan,maka hendaklah ia mengambil keteladanan dari para sahabat Nabi Muhammad saw kerana mereka adalah orang-orang yang hatinya baik,ilmunya mendalam,sedikit takalluf (memaksa diri melebihi batas kemampuannya),memilih petunjuk yang lurus,baik keadaannya.Mereka adalah suatu kaum yang Allah pilih untuk dijadikan sebagai sahabat Nabi Nya.Maka dari itu,ketahuilah keutamaan mereka dan ikutilah jejak-jejak mereka sebab mereka berada diatas petunjuk yang lurus" (derajat riwayat ini, Laa ba'sa bihi,dikeluarkan oleh Ibnu Abdil Bar dalam kitabnya Jaami' Bayaanil 'Ilmi:1810)

Ibnu 'Aun berkata: "Semoga Allah swt merahmati seseorang yang komitemen dan merasa redha dengan atsar (kata2 sahabat) ini meskipun terasa berat olehnya" (diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al-Ibanah [291],dan derajatnya sahih menurut syarat Bukhari dan Muslim)

Ibrahim an-Nakha'i berkata: "Seandainya para sahabat Muhammad saw membasuh kuku (dalam berwudhu'),nescaya aku tidak akan mencucinya demi mencari keutamaan dalam ber-ittiba' kepada mereka" (Sahih, diriwayatkan oleh Ibnu Baththah (254), Ad-Darimi dan selainya)

Umar bin Abdul Aziz pernah berwasiat kepada sebahagian pegawainya: "Aku berwasiat kepadamu agar senantiasa bertaqwa kepada Allah swt,dan berlaku sederhana dalam menjalankan perintahnya,mengikut sunnah (tuntutan) Rasulullah saw,meninggalkan perkara-perkara baru dalam agama yang diada-adakan oleh orang-orang yang setelahnya,dan berhentilah pada batas-batas ajarannya .Dan ketahuilah,bahawa seseorang tidaklah berbuat bida'ah melainkan telah ada sebelumnya hal yang menunjukkan kebida'ahannya dan pelajaran buruk yang ditimbulkannya.Kerana itu kamu wajib berpegang teguh kepada As-Sunnah kerana ia merupakan pelindung (dari berbagai kesesatan dan kebinasaan) bagi dirimu dengan izin Allah.Dan ketahuilah,barangsiapa yg berjalan diatas sunnah,maka sungguh dia telah mengetahui bahawa tindakan menyelisinya adalah termasuk kesalahan,kekeliruan,sikap berlebih-lebihan dan kedunguan.Maka generasi terdahulu dari umat ini (As-Salafussoleh) telah berhenti dan menahan diri mereka dengan ilmu yang mampan (kukuh) (dari bida'ah-bida'ah) padahal mereka orang-orang yang sgt sanggup membahas sesuatu masalah agama,akan tetapi mereka tidak membahasnya" (Shahih Sunan Abi Dawud (4612),dan lihat takhrij kitab asy-Syarii'ah (atsar no:292))

Imam al-Barbahari berkata: "Dan ketahuilah -smg Allah merahmatimu- bahawa keislaman seorang hamba tidaklah sempurna hingga ia menjadi orang yang senantiasa ber-ittiba' (mengikut petunjuk Nabi saw) ,membenarkan dan berserah diri.Maka,barangsiapa yang mengira bahawa masih ada satu perkara Islam yang belum disampaikan oleh para sahabat Muhammad saw pada kita maka sungguh ia telah mendustakan mereka,dan hal itu cukup untuk dikatakan sebagai perpecahan dan tikaman terhadap mereka,dan dia adalah seorang mubtadi' (pelaku bida'ah) yang sesat dan telah mengada-adakan perkara baru dalam agama islam" (Syarhus Sunnah, hal.70)

Ia juga berkata: "Wajib atas kamu mengikuti atsar-atsar (jejak salafussoleh) dan orang-orang yang berpegang teguh dgn atsar.Bertanyalah pada mereka,duduk dan ambillah ilmu dari mereka" (Syarhus Sunnah, hal.20)

Barangsiapa menghendaki penjelasan yang lebih dalam tentang ini,silalah merujuk kitab Al-I'tishom karya Asy-Syatibi,sebab kitab ini merupakan kitab yg agung,banyak mengandungi manfaat dan faedah yang besar serta tidak ada kitab semisalnya yang disusun dalam bab ini.Lihat pula Ta'liq (komentar) Syaikh al-Albani terhadap kitab Al-Aqidah ath-Thahawiyyah hal.48

Rujukan : Kitab اصول السنة (Keyakinan Akidah Iman Ahmad Bin Hanbal)

No comments:

Post a Comment